Jumat, 09 Desember 2016

Hakikat Bahasa


Ciri atau sifat bahasa berdasarkan pendapat dari beberapa pakar, yaitu:

1. Bahasa adalah sebuah sistem
Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sebagai sebuah sistem, bahasa sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis, artinya bahasa tersusun berdasarkan suatu pola tertentu, sedangkan sistemis artinya bahasa bukan merupakan system tunggal, tetapi terdiri dari sub-sistem/sistem bawahan.
Jenjang subsistem dalam linguistik, dikenal dengan nama tataran linguistik atau bahasa. Jika diurutkan dari tataran terendah sampai tertinggi, yang menyangkut ketiga subsistem struktural yaitu tataran fonem, morfem, frase, klausa, kalimat, dan wacana.
Dalam morfologi kata menjadi satuan terbesar dan dikaji struktur dan proses kajiannya, sedangkan sintaksis kata menjadi satuan terkecil dan dikaji sebagai unsur pembentuk sintaksis yang lebih besar.

2. Bahasa sebagai lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan simbol dengan pengertian yang sama. Lambang termasuk dalam bidang kajian ilmu semiotika/semiologi ditokohi oleh Charles Sanders Peirce dari AS dan Ferdinand de Saussure dari Eropa yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan manusia. Perbedaan yang mendasar mengenai tanda dengan lambang yaitu istilah tanda dalam bidang semiotika adalah sesuatu yang dapat mewakili ide, pikiran, benda, perasan, dan tindakan secara langsung atau alamiah. Misal, apabila kita melihat rumput dihalaman basah berarti menjadi tanda telah turun hujan. Sedangkan lambang atau simbol menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan konvensional. Misal, bendera kuning dijadikan tanda akan adanya kematian.
Tanda-tanda lain yang dijadikan objek dalam kajian semiotika yaitu:

  • Gerak isyarat (gesture), yaitu gerak anggota badan tanpa bersifat imperatif.
  • Gejala (symptom), yaitu suatu tanda yang tidak disengaja.
  • Ikon yaitu tanda yang paling mudah dipahami karena mirip dengan sesuatu yang diwakili.
  • Indeks yaitu tanda yang menunjukkan adanya sesuatu yang lain.
  • Kode yaitu gerak isyarat yang dapat mewakili pikiran, perasaan, ide, benda, yang disepakati dengan maksud tertentu.

3. Bahasa adalah bunyi
Yang dimaksud dengan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang diucapkan oleh alat ucap manusia. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang menjadi objek linguistik, hanyalah bersifat sekunder.

4. Bahasa itu bermakna
Lambang-lambang itu mengacu pada sesuatu konsep, ide, atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa mempunyai makna dan berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata, frase, klausa, kalimat,, dan wacana.

5. Bahasa itu arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan sewenang-wenang, berbah-ubah, tidak tetap. Sedangkan yang dimaksud dengan istilah arbitrer adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.

6. Bahasa itu konvensional
Penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional, artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang mewakilinya. Kekonvensionalan bahasa terletak pada kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang yang sesuai dengan konsep yang dilambangkannya.

7. Bahasa itu produktif
Bahasa dikatakan produktif, apabila unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapindengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu mampu dibuat satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski sesuai dengan sistem yang berlaku. Keproduktifan bahasa memang ada ada batasnya. Dalam hal ini dapat dibedakan adanya dua macam keterbatasan, yaitu keterbatasan pada tingkat parole dan langue. Keterbatasan pada tingkat parole adalah ketidaklaziman bentuk yang digunakan. Misalnya: bentuk
memperbaiki dan bentuk memperbetuli
tidak berterima karena tidak lazim. Sedangkan pada tingkat langue keproduktifan dibatasi oleh sistem yang berlaku. Misal: bentuk memberlakukan dan pemertahanan adalah bentuk baru yang berterima yang tidak menyalahi kaidah pembentukan kata bahasa Indonesia.

8. Bahasa itu unik
Bahasa dikatakan bersifat unik berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas yang speifik yang tidak dimiliki bahasa lain. Ciri khas ini menyangkut system bunyi, sistem pembentukan kata,kalimat atau sistem lainnya. Saah satu keunikan bahasa Indonesia yaitu tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis, maksudnya makna kata tetap yang berubah makna keseluruhan kalimat. Misalnya: Dia menangkap ayam, tekanan dibrikan pada dia, makna kalimat itu adalah bahwa yang melakukan tindakan menangkap ayam adalah dia, tindakan yang dilakukan menangkap, dan yang ditangkap adalah ayam.

9. Bahasa itu universal
Bahasa itu bersifat universal, artinya ada ciri-ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Bukti lain dari keuniversalan bahasa adalah bahwa setiap bahasa mempunyai satuan-satuan bahasa yang bermakna.Misalnya: mempunyai 6 buah vokal dan 22 buah konsonan, bahasa Arab mempunyai 3 buah vokal pendek dan 3 buah vocal panjang serta 28 buah konsonan, dan bahasa Inggris mempunyai 16 buah vocal (termasuk diptong) dan 24 buah konsonan.

10. Bahasa itu dinamis
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat.
Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya didalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, sehingga bahasa manjadi ikut berubah, tidak tetap, dan menjadi statis sehingga bahasa itu di sebut dinamis. Perubahan bahasa bisa terjadi pada semua tataran, baik fonologi, morfologi, sintaksis, sematik, maupun leksikon. Dalam bidang fonologi, misalnya: Bahasa Indonesia dulu belum mengenal fonem f, kh, sy.

11. Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Misalnya anggota masyarakat bahasa terdiri dari berbagai orang yang berstatus sosial dan berbagai latar budaya yang tidak sama, sehingga bahasa yang digunakan menjadi bervariasi atau beragam.
Mengenai variasi bahasa ini ada 3 istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek, dialek, dan ragam.
  • Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Misal karangan Sutan Takdir Alisyahbana.
  • Dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang masyarakat pada suatu waktu atau tempat. Misal bahasa Jawa dialek Sunda.
  • Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu. Misal ragam bahasa bertelegram.

12. Bahasa itu manusiawi
Alat komuniksi manusia yang namanya bahasa bersifat manusiawi, dalam arti milik manusia dan hanya digunakan oleh manusia. Sedangkan alat komunikasi binatang bersifat terbatas, hanya digunakan untuk hidup kebinatangannya saja.

Share this


0 Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Label

Pages

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *