Sabtu, 10 Desember 2016

Manfaat Linguistik dan Fungsinya untuk Pengajaran Bahasa

Linguistik memberi manfaat langsung kepada orang yang berkecimpung dalam kegiatan yang berhubungan dengan bahasa seperti linguis, guru bahasa, penerjemah, penyusun kamus, penyusun buku teks, dan politikus.

Manfaat linguistik secara umum diantaranya:
  • Linguis: membantu menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya dalam penyelidikan bahasa.
  • Guru bahasa: melatih dan mengajarkan keterampilan berbahasa.
  • Penerjemah: membantu dalam mendapatkan hasil terjemahan yang baik.
  • Penyusun kamus: membantu dalam menyusun kamus yang lengkap dan baik.
  • Penyusun buku teks: membantu dalam memilih kata dan menyusun kalimat yang tepat.
  • Politikus: membantu dalam aktivitasnya berkomunikasi dengan orang banyak.


Penggunaan Lingustik dalam Pengajaran Bahasa

Penggunaan linguistik dalam pengajaran sering disebut linguistik terapan dan ini termasuk penelitian fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan kadang-kadang termasuk juga judul-judul lain seperti psikolinguistik dan sosiolinguistik yang masing-masing berfokus pada teori akuisisi dan situasi bahasa. Dalam pengajaran bahasa, bidang-bidang linguistik seperti linguistik teoritis, sosiolinguistik dan psikolinguistik tidak dapat dipisahkan karena semua disiplin ini memberi kontribusi yang berguna dalam menyelesaikan sesuatu program pengajaran dan pembelajaran bahasa. Ada keterkaitan antara bidang-bidang tersebut dengan pengajaran bahasa. Ilmu linguistik telah lama digunakan oleh guru bahasa, yang berbeda mereka menggunakan linguistik tradisi yang penuh dengan pernyataan perskriptif dan normatif, sedangkan linguistik modern pula bersifat struktural dan deskriptif. Bagi guru yang menggunakan sebuah buku tata bahasa lama untuk mengajarkan pengucapan, tata bahasa atau semantik sebenarnya menggunakan pengetahuan linguistik, yaitu linguistik tradisional.

Ada banyak penggunaan linguistik dalam pengajaran bahasa. Enam kegunaan linguistik dalam pengajaran bahasa (Roulet 1975: 65-75) yaitu:
1. Teori linguistik memberikan informasi tentang struktur dan fungsi sistem bahasa itu secara umum kepada guru bahasa. Hal ini memainkan peran penting dalam menentukan tujuan, isi, dan pendekatan sebuah pengajaran bahasa.
2. Teori linguistik juga memberikan suatu bahasa perantaraan kepada guru. Ini adalah universalitas bentuk seperti jenis - jenis rumusan yang berbeda dalam tatabahasa transformasi generatif (rumus penghapusan, rumus transformasi, dan sebagainya). Semua hal ini dapat dipakai oleh guru dalam pengajaran bahasa.
3. Baik secara langsung atau tidak, teori linguistik tentang pemerolehan bahasa mempengaruhi perkaedahan pengajaran bahasa, lebih - lebih lagi bagaimana bahasa diajarkan.
4. Sebuah deskripsi bahasa akan menyadarkan guru tentang struktur bahasa yang akan diajarkan, dan dengan itu dapat meningkatkan kualitas isi linguistik dalam pengajaran bahasa.
5. Deskripsi bahasa juga memberi guru suatu pengetahuan tentang unit - unit unsur seperti fonem, morfem, tagmem, dan sebagainya. Serta juga memberikan daftar struktur atau suatu sistem rumusan bagi suatu bahasa yang dapat digunakan dalam pengajarannya.
6. Suatu deskripsi bahasa memberikan satu sistem rumusan yang berentetan. Ini dapat digunakan untuk membentuk bahan mengajar. Kadang - kadang rentetan itu tidaklah perlu dituruti secara rapi.

Kegiatan pengajaran bahasa bersifat pedagogik, tata bahasa pedagogik adalah tata bahasa yang berisikan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar bahasa yang ditulis sesuai dengan dan untuk proses belajar-mengajar bahasa. Secara informal, informasi tentang keberhasilan atau pendekatan tertentu atau prosedur dalam pengajaran bahasa selalu tersedia. Kelas dapat dianggap sebagai laboratorium yang paling dapat diakses dari semua untuk penelitian. Karena prioritas kelas adalah apa pun itu adalah untuk kepentingan pendidikan siswa, ada batas untuk apa yang dapat dicapai dengan cara penelitian belajar  bahasa. Ada orang-orang yang tetap menganjurkan peran guru dalam apa yang sering disebut penelitian tindakan dan linguistik dapat memberikan kontribusi baik dalam membantu guru untuk melakukan penelitian tersebut dan dalam upaya untuk memperkenalkan landasan empiris yang lebih kuat untuk evaluasi pembelajaran dan efektivitas di dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa.


Subdisiplin Linguistik


Subdisiplin linguistik dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

1. Linguistik Umum & Linguistik Khusus
  • Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum.
  • Linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu.

2. Linguistik Sinkronik & Linguistik Diakronik
  • Linguistik sinkronik (linguistik deskriptif) mengkaji bahasa pada masa tertentu. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan atau mengkaji bahasa Inggris pada zaman William Shakespeare.
  • Linguistik diakronik (linguistik historis komparatif) berupaya mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas, sejak awal kelahiran bahasa itu sampai masa sekarang. Tujuan linguistik diakronik adalah untuk mengetahui sejarah struktural bahasa itu dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya.

3. Linguistik Mikro (Mikrolinguistik) & Linguistik Makro (Makrolinguistik)
  • Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal bahasa. Dalam linguistik mikro ada beberapa subdisiplin yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan leksikologi.
  • Linguistik makro menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa. Subdisiplin-subdisiplin linguistik makro antara lain sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, filsafat bahasa, stilistika, filologi dan dialektologi.

4. Linguistik Murni & Linguistik Terapan
  • Linguistik murni/teoritis berusaha mengadakan penyelidikan bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka.
  • Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat dalam masyarakat. Misalnya, untuk pengajaran bahasa, penyusunan kamus, dan pemahaman karya sastra.

Source : Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Jumat, 09 Desember 2016

Hakikat Bahasa


Ciri atau sifat bahasa berdasarkan pendapat dari beberapa pakar, yaitu:

1. Bahasa adalah sebuah sistem
Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sebagai sebuah sistem, bahasa sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis, artinya bahasa tersusun berdasarkan suatu pola tertentu, sedangkan sistemis artinya bahasa bukan merupakan system tunggal, tetapi terdiri dari sub-sistem/sistem bawahan.
Jenjang subsistem dalam linguistik, dikenal dengan nama tataran linguistik atau bahasa. Jika diurutkan dari tataran terendah sampai tertinggi, yang menyangkut ketiga subsistem struktural yaitu tataran fonem, morfem, frase, klausa, kalimat, dan wacana.
Dalam morfologi kata menjadi satuan terbesar dan dikaji struktur dan proses kajiannya, sedangkan sintaksis kata menjadi satuan terkecil dan dikaji sebagai unsur pembentuk sintaksis yang lebih besar.

2. Bahasa sebagai lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan simbol dengan pengertian yang sama. Lambang termasuk dalam bidang kajian ilmu semiotika/semiologi ditokohi oleh Charles Sanders Peirce dari AS dan Ferdinand de Saussure dari Eropa yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan manusia. Perbedaan yang mendasar mengenai tanda dengan lambang yaitu istilah tanda dalam bidang semiotika adalah sesuatu yang dapat mewakili ide, pikiran, benda, perasan, dan tindakan secara langsung atau alamiah. Misal, apabila kita melihat rumput dihalaman basah berarti menjadi tanda telah turun hujan. Sedangkan lambang atau simbol menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan konvensional. Misal, bendera kuning dijadikan tanda akan adanya kematian.
Tanda-tanda lain yang dijadikan objek dalam kajian semiotika yaitu:

  • Gerak isyarat (gesture), yaitu gerak anggota badan tanpa bersifat imperatif.
  • Gejala (symptom), yaitu suatu tanda yang tidak disengaja.
  • Ikon yaitu tanda yang paling mudah dipahami karena mirip dengan sesuatu yang diwakili.
  • Indeks yaitu tanda yang menunjukkan adanya sesuatu yang lain.
  • Kode yaitu gerak isyarat yang dapat mewakili pikiran, perasaan, ide, benda, yang disepakati dengan maksud tertentu.

3. Bahasa adalah bunyi
Yang dimaksud dengan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang diucapkan oleh alat ucap manusia. Dalam linguistik yang disebut bahasa, yang primer adalah yang diucapkan, yang dilisankan, yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang dilisankan inilah yang menjadi objek linguistik, hanyalah bersifat sekunder.

4. Bahasa itu bermakna
Lambang-lambang itu mengacu pada sesuatu konsep, ide, atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa mempunyai makna dan berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata, frase, klausa, kalimat,, dan wacana.

5. Bahasa itu arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan sewenang-wenang, berbah-ubah, tidak tetap. Sedangkan yang dimaksud dengan istilah arbitrer adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.

6. Bahasa itu konvensional
Penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional, artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang mewakilinya. Kekonvensionalan bahasa terletak pada kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang yang sesuai dengan konsep yang dilambangkannya.

7. Bahasa itu produktif
Bahasa dikatakan produktif, apabila unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapindengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu mampu dibuat satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski sesuai dengan sistem yang berlaku. Keproduktifan bahasa memang ada ada batasnya. Dalam hal ini dapat dibedakan adanya dua macam keterbatasan, yaitu keterbatasan pada tingkat parole dan langue. Keterbatasan pada tingkat parole adalah ketidaklaziman bentuk yang digunakan. Misalnya: bentuk
memperbaiki dan bentuk memperbetuli
tidak berterima karena tidak lazim. Sedangkan pada tingkat langue keproduktifan dibatasi oleh sistem yang berlaku. Misal: bentuk memberlakukan dan pemertahanan adalah bentuk baru yang berterima yang tidak menyalahi kaidah pembentukan kata bahasa Indonesia.

8. Bahasa itu unik
Bahasa dikatakan bersifat unik berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas yang speifik yang tidak dimiliki bahasa lain. Ciri khas ini menyangkut system bunyi, sistem pembentukan kata,kalimat atau sistem lainnya. Saah satu keunikan bahasa Indonesia yaitu tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis, maksudnya makna kata tetap yang berubah makna keseluruhan kalimat. Misalnya: Dia menangkap ayam, tekanan dibrikan pada dia, makna kalimat itu adalah bahwa yang melakukan tindakan menangkap ayam adalah dia, tindakan yang dilakukan menangkap, dan yang ditangkap adalah ayam.

9. Bahasa itu universal
Bahasa itu bersifat universal, artinya ada ciri-ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Bukti lain dari keuniversalan bahasa adalah bahwa setiap bahasa mempunyai satuan-satuan bahasa yang bermakna.Misalnya: mempunyai 6 buah vokal dan 22 buah konsonan, bahasa Arab mempunyai 3 buah vokal pendek dan 3 buah vocal panjang serta 28 buah konsonan, dan bahasa Inggris mempunyai 16 buah vocal (termasuk diptong) dan 24 buah konsonan.

10. Bahasa itu dinamis
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat.
Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya didalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, sehingga bahasa manjadi ikut berubah, tidak tetap, dan menjadi statis sehingga bahasa itu di sebut dinamis. Perubahan bahasa bisa terjadi pada semua tataran, baik fonologi, morfologi, sintaksis, sematik, maupun leksikon. Dalam bidang fonologi, misalnya: Bahasa Indonesia dulu belum mengenal fonem f, kh, sy.

11. Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Misalnya anggota masyarakat bahasa terdiri dari berbagai orang yang berstatus sosial dan berbagai latar budaya yang tidak sama, sehingga bahasa yang digunakan menjadi bervariasi atau beragam.
Mengenai variasi bahasa ini ada 3 istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek, dialek, dan ragam.
  • Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Misal karangan Sutan Takdir Alisyahbana.
  • Dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang masyarakat pada suatu waktu atau tempat. Misal bahasa Jawa dialek Sunda.
  • Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu. Misal ragam bahasa bertelegram.

12. Bahasa itu manusiawi
Alat komuniksi manusia yang namanya bahasa bersifat manusiawi, dalam arti milik manusia dan hanya digunakan oleh manusia. Sedangkan alat komunikasi binatang bersifat terbatas, hanya digunakan untuk hidup kebinatangannya saja.


Kamis, 08 Desember 2016

Pengertian Linguistik Menurut Para Ahli


Secara istilah, berdasarkan pendapat para pakar ada beberapa pengertian linguistik. Berikut ulasannya.


1. Bloomfield
Linguistik adalah sains (science), seperti halnya fisika dan kimia adalah sains.

2. Chomsky
Linguistik adalah sebuah generatif yang bersifat mentalistik karena tujuan utamanya adalah menjelaskan hakekat competence, dan bukan performance

3. Hjlemslev
Linguistik adalah sebuah contoh metasemiotika (telaah tentang bahasa yang juga adalah bahasa itu sendiri)

4. Benveniste
Linguistik adalah perbedaan antara dimensi-simensi semiotik dan semantik pada bahasa.

5. Newmark
Lingusitik adalah ide dasar yang ada di dalam teks yang bersangkutan. Bisa dikatakan bahwa makna ini tidak berbeda jauh dari serangkaian makna leksikal.

6. Martinet
Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.

7. Matthews
Linguistik didefinisikan sebagai ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa.

8. Harimurti Kridalaksana
Linguistik merupakan ilmu tentang tata bahasa.

9. Dubouis
Linguistik merupakan kajian ilmiah tentang bahasa.

10. Keraf dalam Smarapradhipa
a. Menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
b. Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

11. Owen dalam Stiawan
Bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.

12. Tarigan
Bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

13. Santoso
Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

14. Mackey
Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.

15. Wibowo
Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

16. Walija
Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.



17. Syamsuddin
  • Bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi.
  • Bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.

18. Pengabean
Bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.

19. Soejono
Bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.

20. W.N. Francis
Bahasa adalah sebagai sebuah sistem perubahan dari artikulasi (pengucapan) bunyi yang digunakan oleh sekelompok manusia sebagai sebuah harta kekayaan di dalam urusan kehidupan bermasyarakat mereka.

21. Finocchioro
Bahasa adalah sebuah sistem perubahan (berubah-ubah), suara yang membolehkan untuk semau manusia menggunakannya dalam memberikan sebuah kebudayaannya, atau orang lain yang telah belajar sistem dari kebudayaan tersebut, untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

22. Pei dan Gaynor
Bahasa adalah sistem komunikasi dengan bunyi, i, e, sebagai alat dalam berpidato (berbicara) dan mendengar. Diantara manusia tentunya komunitas menggunakan simbol bunyi yang memiliki perubahan makna menurut kebudayaan (adat) masing-masing.

23. Wardhaugh
Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol bunyi (vocal) yang digunakan manusia dalam berkomunikasi.

24. Greene
Bahasa adalah aturan dari semua kalimat yang possible (tepat) dan tata bahasa (grammar) dari sebuah bahasa adalah aturan-aturan yang membedakan antara kalimat dan bukan kalimat.

25. Chomsky (1957: 13)
Bahasa adalah sebagai aturan (finite or infinite-terbatas atau tidak terbatas) dari kalimat sebagian yang terbatas berada di dalam kalimat yang panjang dan gagasan yang keluar dari aturan kalimat terbatas dari elemen-elemennya.

26. A. A. Hill (1958: 9)
Bahasa adalah sebagai dasar dan bentuk yang rumit dari simbol aktivitas kehidupan manusia.

27. Charles F. Hockett (1958: 137-138)
Bahasa adalah sebuah sistem kebiasaan yang kompleks. Sistem ini diperincikan ke dalam 5 prinsip subsistem :
a. Sistem gramatical (tata bahasa) : persediaan morpheme dan rencana kejadian terpikirkan
b. Sistem phonologi : persediaan phonologi dan rencana kejadian yang terpikirkan
c. Sistem morphophonemic : kode yang pertalian yang bersama gramatical dan sistem phonologi
d. Sistem semantic : himpunan variasi morphem, kombinasi (gabungan) dan rencana morpheme dapat ditempatkan dengan sesuatu dan situasi atau beragam sesuatu dan situasi.
e. Sistem phonetic : cara yang dimana serangkaian phonemes dapat diubah ke dalam gelombang-gelombang suara dari artikulasi pembicara dan dikode from jaringan pidato (bicara) oleh pendengar.


Pengerian Linguistik


Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Kata linguistik berasal dari bahasa latin lingua yang berarti ’bahasa’. 

Dalam bahasa Perancis ada tiga istilah bahasa yaitu:
  • Langue : suatu bahasa tertentu.
  • Langage : bahasa secara umum.
  • Parole : bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.

Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistics). Artinya, ilmu linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya, yang dalam peristilahan Perancis disebut langage . Pakar linguistik disebut linguis. Bapak Linguistik modern adalah Ferdinand de Saussure (1857-1913). Bukunya tentang bahasa berjudul Course de Linguistique Generale yang diterbitkan pertama kali tahun 1916.

Dalam dunia keilmuan, tidak hanya linguistik saja yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu atau disiplin lain yang juga mengkaji bahasa diantaranya: ilmu susastra, ilmu sosial (sosiologi), psikologi, dan fisika. Yang membedakan linguistik dengan ilmu-ilmu tersebut adalah pendekatan terhadap objek kajiannya yaitu bahasa. Ilmu susastra mendekati bahasa sebagai wadah seni. Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.

Search :
id.m.wikipedia.org
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Label

Pages

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *